
Sebuah sekolah dasar di Uganda menggunakan bahan peledak aktif sebagai bel sekolah. Bom aktif ini ditemukan di Ikobero Church of Uganda, saat Anti-Mine Network Rwenzori (Amnet-R) memberikan pelatihan mengenai ranjau darat dan cara mengidentifikasi bom di sekolah tersebut.
Amnet-R merupakan organisasi lokal yang tugasnya menemukan dan meledakkan bahan peledak seperti ranjau darat. Koordinator AMNET-R, Wilson Bwambale mengaku sangat terkejut dengan temuan ini.
Saat bel dibunyikan untuk memanggil para siswa, Bwambale tersadar karena bel itu merupakan bom. Menurut Bwambale, jika bom itu meledak, maka sekolah dengan 700 siswa ini akan mengalami kerusakan serius. Demikian seperti dikutip dari Daily Monitor, Rabu (6/7/2011).
“Merupakan kejutan bagi kami mengetahui bahwa sekolah itu menggunakan bom sebagai lonceng sekolah. Kepalanya (bom) masih aktif, yang berarti jika dipukul dengan kekuatan yang lebih kuat, bom akan meledak dan menyebabkan kerusakan tak terkira di area sekolah. Kami telah membawanya ke tempat tertutup, di mana bom itu akan segera diledakkan,” urai Bwambale.
Bahan peledak ini disimpan di tempat tertutup dan akan diledakkan oleh tim ahli dari Eropa dan Lembaga Aksi Ranjau Darat Uganda (UMA). Mereka akan diledakkan bersama dengan ranjau lain yang ditemukan di distrik lainnya. Ranjau banyak ditemukan di Uganda pascakonflik antara tentara pemerintah dengan pemberontak dari Pasukan Demokratik (ADF) pada 1996-2002.
Sepanjang enam bulan terakhir, ini merupakan penemuan kedua bahan peledak di sebuah sekolah. Pada awal tahun, satu ranjau darat ditemukan di sekolah dasar Muhindi. Guru menyita bahan peledak ini dari para siswa yang sedang memainkannya.
sumber
0 komentar:
Posting Komentar